Arab Saudi kembali menemukan beberapa ladang gas konvensional dan tidak konvensional di seluruh Kerajaan, papar Menteri Energi Pangeran Abdulaziz bin Salman.
Ladang ditemukan di wilayah tengah Kerajaan, di wilayah Empty Quarter, dekat Hudud Syamaliyah dan di Wilayah Timur.
Saudi Aramco yang dikelola negara menemukan ladang di wilayah tengah 180 km tenggara ibukota Riyadh, dengan laju aliran 27 MMcf/d dan 3.300 b/d kondensat, jelas Pangeran Abdulaziz dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh Saudi Press Agency (SPA).
Aramco juga menemukan ladang gas di gurun Empty Quarter, 70 km barat daya ladang minyak Shaybah, dengan laju aliran 31 MMcf/d, dan ladang lain di Empty Quarter yang terletak 120 km barat daya Shaybah dengan laju aliran 16,9 MMcf/ d dan 50 b/d kondensat.
Di sepanjang Perbatasan Utara, Aramco menemukan ladang gas yang tidak konvensional 71 km tenggara kota Arar, dengan laju aliran 2 MMcf/d dan 295 b/d kondensat.
Ladang gas non-konvensional kedua ditemukan di selatan ladang minyak Ghawar, yang terbesar di dunia, dengan laju aliran pada satu sumur mencapai 5,8 MMcf/d dan 24 b/d kondensat, dan sumur kedua pada 11,6 MMcf/d dan 169 b /d kondensat, dan satu sumur lagi 9,25 MMcf/d.
Arab Saudi memiliki 17,2% cadangan minyak dunia dan 3,2% cadangan gas pada akhir 2020, menurut BP’s Statistical Review for World Energy 2021.
Aramco menghasilkan rata-rata 9,03 Bcf/d produksi gas pada tahun 2020, menurut laporan tahunan terbarunya. Sebagian besar output berasal dari gas terkait yang dipompa bersama dengan produksi minyak mentah Arab Saudi.
Saudi Aramco berharap dapat meningkatkan pengembangan cadangan gas yang tidak terkait, termasuk ladang di Jafurah di Provinsi Timur, yang memiliki sumber daya sekitar 200 Tcf, karena berupaya mengurangi jumlah minyak yang dikonsumsi di pembangkit listriknya.
Pejabat Aramco mengatakan bahwa ladang akan memperluas produksi gasnya, sementara juga menyediakan bahan baku untuk mendukung pertumbuhan di sektor kimia dan hidrogennya, serta berharap kerajaan mencapai tujuannya untuk emisi nol karbon bersih pada tahun 2060.[]
Sumber: spglobal, gulfnews