Arab Saudi kembali menegaskan pentingnya memperkuat kerja sama antarnegara dalam Konvensi PBB untuk melawan korupsi. Kerajaan menekankan pemanfaatan penuh jaringan internasional yang ada untuk memperkuat dan mempermudah pertukaran informasi antarnegara.
Pernyataan ini disampaikan melalui delegasi Arab Saudi yang dipimpin Mazin Al Kahmus, Kepala Otoritas Pengawasan dan Pemberantasan Korupsi. Delegasi ini berpartisipasi dalam pertemuan kelompok kerja konvensi internasional PBB yang membahas pengembalian aset dan memperkuat kerja sama internasional. Pertemuan tersebut berlangsung di Wina pada periode 1–5 September 2025.
Selanjutnya, Arab Saudi menegaskan komitmennya yang teguh terhadap konvensi internasional ini. Ia juga bertekad memperkuat kerja sama internasional dalam pengembalian aset melalui pengembangan kerangka legislasi dan kelembagaan yang relevan.
Tujuannya adalah memastikan kelancaran dan efisiensi prosedur serta meningkatkan efektivitas kerja sama internasional dalam penyitaan dan pengembalian aset hasil korupsi.
Dalam kesempatan tersebut, Arab Saudi memaparkan berbagai inisiatif global dan regional yang berkontribusi dalam memerangi kejahatan lintas batas dan pengembalian aset.
Inisiatif tersebut mencakup kepemimpinan mereka dalam GlobE Network—jaringan global lembaga penegak hukum anti korupsi—dan kepemimpinannya dalam MENA‑ARIN, jaringan pemulihan aset di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara. Selain itu, Arab Saudi menjadi tuan rumah bagi sekretariat permanen jaringan ini.
Keikutsertaan Arab Saudi dalam pertemuan ini merupakan bagian dari komitmen untuk mengaktifkan inisiasi internasional yang bertujuan memerangi korupsi. Selain itu, kehadirannya menunjukkan upaya kontribusi dalam upaya global untuk melindungi integritas dan memberantas korupsi.
Pemerintah juga memanfaatkan pengalaman dan berbagi praktik terbaik dalam bidang ini. Hal ini sejalan dengan implementasi ketentuan konvensi dan sesuai dengan Visi Kerajaan 2030, yang menempatkan tata kelola, transparansi, akuntabilitas, dan pemberantasan korupsi sebagai pilar utama.
Di sela‑sela pertemuan, Mazin Al Kahmus bertemu dengan Dr. Selajana Taseva, Dekan International Anti-Corruption Academy (IACA). Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Dr. Abdullah Thaulah, Duta Besar Arab Saudi untuk Austria dan Perwakilan Tetap di PBB.
Pertemuan ini membahas cara-cara untuk memperkuat kerja sama dalam program akademik, pelatihan profesional, dan riset ilmiah di bidang pemberantasan korupsi. Selain itu, para peserta juga mendiskusikan isu‑isu lain yang menjadi perhatian bersama. [Muhammad Wildan Zidan]
Sumber: Aawsat