RIYADH: Jaringan pengisian kendaraan listrik di Jeddah akan diperluas setelah otoritas transportasi kota tersebut menandatangani nota kesepahaman dengan Petromin Co. untuk mengembangkan stasiun pengisian baru di kota terbesar kedua di Arab Saudi.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Jeddah Transport Co. dan Electromin — anak perusahaan mobilitas milik Petromin — akan bekerja sama dalam penilaian lokasi, desain, instalasi, serta dukungan operasional fasilitas tersebut, demikian dilaporkan Saudi Press Agency.
Kemitraan ini merupakan bagian dari agenda Visi 2030 Kerajaan, yang bertujuan mempercepat adopsi kendaraan listrik (EV) dan mengurangi emisi karbon.
Mengutip pernyataan CEO Jeddah Transport Co., Yousef Al-Sayegh, laporan SPA menyebutkan bahwa perusahaan berkomitmen untuk “mendukung mobilitas listrik dan menyediakan infrastruktur maju yang sejalan dengan masa depan transportasi di Jeddah.”
Ia menambahkan bahwa kerja sama dengan Electromin merupakan langkah strategis menuju tercapainya tujuan keberlanjutan serta peningkatan kualitas hidup bagi penduduk dan pengunjung.
Electromin, yang meluncurkan jaringan pengisian EV nasional pertama di Arab Saudi pada tahun 2022, menyatakan bahwa kerja sama dengan Jeddah ini akan membantu menjadikan kota tersebut sebagai model mobilitas listrik dan mendukung target Visi 2030, menurut CEO Mark Notkin.
Inisiatif ini sejalan dengan Program Transportasi Umum Jeddah, sebuah rencana induk mobilitas komprehensif oleh Jeddah Transport Co. yang dimiliki oleh pemerintah kota, dengan tujuan mengurangi kemacetan di kota yang lebih dari 98 persen perjalanannya masih menggunakan mobil pribadi.
Rencana tersebut mencakup pembangunan empat jalur metro, tiga jalur kereta ringan, trem corniche, bus rapid transit (BRT), jalur kereta komuter, layanan kapal air (waterbus), serta 11 fasilitas park-and-ride.
Arab Saudi, yang selama ini dikenal sebagai negara kaya minyak, kini memimpin upaya transisi energi di kawasan regional dan tengah membangun ekosistem kendaraan listrik yang lengkap.
Sebagai bagian dari langkah tersebut, Kerajaan telah berinvestasi pada perusahaan pembuat EV asal AS, Lucid, melalui dana kekayaan negara, serta meluncurkan merek kendaraan listrik lokal Ceer, yang diperkirakan akan merilis model pertamanya pada tahun 2026.
Pada April lalu, Lucid menjadi produsen mobil global pertama yang bergabung dalam program “Made in Saudi”, yang memungkinkannya menggunakan label “Saudi Made” pada produk-produknya. Perusahaan ini juga meresmikan pabrik manufaktur internasional pertamanya di Arab Saudi pada September 2023.
Berlokasi di Kota Ekonomi Raja Abdullah, fasilitas tersebut — pabrik mobil pertama di Kerajaan — saat ini mampu merakit 5.000 kendaraan Lucid per tahun pada fase awal. Setelah beroperasi penuh, kapasitas produksi diperkirakan mencapai 155.000 mobil listrik per tahun.
Sumber: arabnews