Untuk mendorong inovasi konsumsi bagi para tamu Allah, Kementerian Haji dan Umrah meluncurkan tantangan “I’asyah Tson”. Upaya ini juga menarik koki-koki Saudi terbaik serta memberi mereka ruang untuk menawarkan solusi inovatif.
Kementerian dari kantor pusatnya di Makkah Al Mukarramah memperkenalkan tantangan ini kemarin saat pertemuan tahunan para pegiat kreatif. Langkah tersebut menjadi bagian dari ikhtiar untuk meningkatkan mutu sistem penyediaan makanan dan mendorong inovasi dalam pelayanan.
Wakil Menteri Dr. Abdul Fattah Masyat mensponsori acara tersebut. Sekjen Pelayanan Jemaah Haji dan Umrah, Dr. ‘Amr Al Maddah, juga hadir bersama sejumlah pejabat dan mitra. Tantangan ini bertujuan menjaring para juru masak Saudi istimewa dan memampukan mereka menghadirkan solusi konsumsi kreatif.
Dengan demikian, mutu layanan dapat meningkat dan nuansa spiritual dari pengalaman haji dan umrah tercermin. Panitia juga menyelenggarakan semuanya dalam lingkungan kompetitif yang mendukung daya cipta dan selaras dengan standar global terkait kualitas dan keselamatan.
Program “I’asyah Tson” merupakan salah satu inisiatif dari Badan Kreativitas, Inovasi, dan Kewirausahaan kementerian. Pusat ini bertugas mengaktifkan kemitraan dengan pelaku usaha dan perusahaan rintisan. Selanjutnya, lembaga tersebut mengubah gagasan menjanjikan menjadi proyek nyata yang memperbaiki pengalaman para tamu Allah.
Lebih jauh, penyelenggara menyelipkan peluncuran edisi ketiga tantangan “Solusi Berkelanjutan bagi Tamu Allah” dalam pertemuan tersebut. Di samping itu, tiga belas perusahaan rintisan mempresentasikan proyek di depan para penyedia layanan makanan, akomodasi, dan transportasi. Langkah ini mempersiapkan penandatanganan perjanjian kerja sama di masa depan.
Secara keseluruhan, tantangan ini melanjutkan usaha Kementerian Haji dan Umrah dalam melahirkan inisiatif yang memperkuat efisiensi sistem pelayanan dan memberdayakan talenta nasional. Oleh karena itu, kementerian berharap dapat menghadirkan pengalaman yang kaya dan menyeluruh bagi para tamu Allah. Harapan itu berdasarkan kreativitas dan sejalan dengan target Visi Kerajaan 2030. [Muhammad Wildan Zidan]
Sumber: Sabq