Konferensi Internasional Ketujuh Bahasa Arab dan Sastra dibuka di Madinah (Sabtu, 7/9). Acara kali ini mengusung tema “Bahasa Arab dan Prospek Masa Depan”.

Selama dua hari konferensi akan diisi dengan 10 sesi ilmiah yang mengeksplorasi beragam bidang dan cabang ilmu bahasa Arab. Di setiap sesi, panitia berencana mempresentasikan 33 makalah ilmiah hasil seleksi ketat.

Selanjutnya, sesi ilmiah pertama yang bertajuk “Dukungan terhadap Bahasa Arab di Era Digital: Peran Institusi Kontemporer” menampilkan lima makalah. Sedangkan sesi ilmiah kedua berfokus pada topik “Realitas Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa Arab bagi Penutur Asing”.

Promo

Ketua panitia Dr. Abdurrahman Muhammad Az Zahrani menjelaskan tujuan konferensi ini, menegaskan bahwa konferensi ini ingin menjalin komunikasi antara peneliti dan akademisi yang berkecimpung dalam bahasa Arab, kurikulum, dan teknologi.

Dia menambahkan bahwa para peserta diharapkan saling berbagi pengalaman dan memaparkan kajian terbaru. Selain itu, konferensi ini menyoroti peran individu, lembaga, dan pemerintah dalam pengajaran bahasa Arab secara langsung maupun daring.

Lebih jauh lagi, Madinah kembali menjadi tuan rumah konferensi ini untuk ketujuh kalinya berturut‑turut. Acara tersebut berlangsung dua hari dengan partisipasi dari 13 negara Arab, Islam, dan Eropa serta dukungan peserta lokal.

Pada penutupan konferensi, para peserta akan merumuskan rekomendasi yang membantu pengambil kebijakan dalam menentukan langkah yang tepat. [Muhammad Wildan Zidan]

Sumber: SPA