Lembaga pemeringkat kredit internasional Fitch Ratings mengukuhkan kembali peringkat utang jangka panjang Arab Saudi pada level A+ dengan outlook (prospek) stabil. Penilaian ini didasarkan pada kekuatan posisi fiskal dan eksternal Kerajaan, termasuk rendahnya utang pemerintah serta tingginya cadangan devisa dan aset luar negeri bersih negara.
Dalam laporan resminya, Fitch menjelaskan bahwa rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Arab Saudi tergolong rendah jika dibandingkan dengan rata-rata negara-negara yang memiliki peringkat serupa. Selain itu, Sovereign Net Foreign Assets (SNFA) Arab Saudi berada pada tingkat yang jauh lebih tinggi dibandingkan negara lain dalam kategori peringkat “A” maupun “AA”.
Fitch juga mencatat bahwa Arab Saudi memiliki cadangan devisa yang besar, diperkirakan setara dengan 12,8 bulan pembayaran transaksi berjalan pada tahun 2025. Sebagai perbandingan, rata-rata negara dengan peringkat “A” hanya mampu menutup 1,8 bulan pembayaran. Meskipun ada sedikit penurunan, proyeksi cadangan tersebut tetap kuat, yaitu sekitar 11,3 bulan pada tahun 2027.
Defisit Anggaran Masih Terkendali di Tengah Penurunan Pendapatan Minyak
Fitch memperkirakan defisit anggaran Arab Saudi akan mencapai 4% dari PDB pada tahun 2025, terutama akibat menurunnya pendapatan dari sektor minyak dan distribusi dividen Aramco. Namun, peningkatan pendapatan non-minyak serta efisiensi belanja diprediksi mampu memperbaiki defisit tersebut secara bertahap, menjadi sekitar 3,6% pada tahun 2027.
Kerajaan disebut akan mengurangi belanja modal seiring dengan penyesuaian proyek-proyek besar, sementara belanja operasional tetap stabil. Strategi ini dinilai akan mendukung konsolidasi fiskal jangka menengah.
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi yang Positif
Fitch memperkirakan pertumbuhan PDB Arab Saudi mencapai 4,3% pada tahun 2025 dan naik menjadi 4,7% pada tahun 2026, seiring peningkatan produksi minyak. Sektor non-minyak juga diprediksi tetap tumbuh kuat dengan rata-rata 4,5%, didorong oleh reformasi struktural, investasi pemerintah, dan pengembangan sektor industri.
Sektor Perbankan Tetap Stabil dan Resilien
Sektor perbankan Arab Saudi dinilai tetap kuat, dengan rasio kecukupan modal (CAR) mencapai 19,3% pada kuartal pertama tahun 2025. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan, NPL) tercatat hanya 1,2%, level terendah sejak 2016. Profitabilitas perbankan juga terjaga melalui pertumbuhan kredit dan margin bunga yang solid.
Sejumlah analis dan ekonom Saudi menyambut baik konfirmasi peringkat ini. Menurut Dr. Ihsan Buhulaika, analis ekonomi senior di Jawatha Consulting, “Peringkat ini menunjukkan kepercayaan global terhadap stabilitas ekonomi Arab Saudi dan mendukung peningkatan arus investasi asing langsung.”
Sementara itu, Prof. Mohammed Makni dari Universitas Imam Muhammad bin Saud menambahkan, “Rating A+ mencerminkan keberhasilan Arab Saudi dalam menyeimbangkan kebijakan fiskal, sekaligus mengurangi ketergantungan pada minyak melalui diversifikasi ekonomi.” [Zein R]
Sumber: alarabiya