Umrah Plus September oleh: Umrah Plus September
promo: Umrah Plus September

Terungkap! Inilah Alasan Arab Saudi Buat Kurikulum AI, Cek Faktanya!

Terungkap! Inilah Alasan Arab Saudi Buat Kurikulum AI, Cek Faktanya!

Angin segar nan revolusioner bertiup kencang di jazirah Arab. Dengan visi yang menembus cakrawala, Arab Saudi secara resmi telah mengesahkan pengintegrasian kurikulum kecerdasan buatan (Artificial intelligence/AI) ke dalam sistem pendidikan umum dan akan dimulai pada tahun ajaran 2025-2026.

Langkah strategis ini, yang oleh para pakar disebut sebagai fondasi kokoh, digulirkan demi mengukuhkan ekonomi berbasis pengetahuan yang berkelanjutan. Sekaligus memperkuat daya saing global Kerajaan di medan digital yang kian sengit.

Kurikulum mutakhir ini dirancang dengan cermat, menyajikan konten yang sederhana namun komprehensif. Tentunya dengan tingkat kesulitan yang menyesuaikan dari jenjang sekolah dasar hingga menengah atas.

Pada tahap awal, para tunas bangsa akan dibekali dengan konsep dasar dan aplikasi interaktif yang memicu rasa ingin tahu. Seiring berjalannya waktu, pada jenjang yang lebih tinggi, cakupan materi akan meluas. Meliputi perancangan model, etika kecerdasan buatan, pembelajaran mesin, hingga pemrograman yang terkait erat dengannya.

Dalam derap langkah yang sama, Dr. Sa’id Al Ahmari, Associate Professor di bidang Kecerdasan Buatan sekaligus Wakil Dekan Pascasarjana dan Riset Ilmiah di Najran University, dengan gamblang menjelaskan urgensi di balik keputusan monumental ini.

Ini adalah investasi kualitatif yang tiada tara dalam benak generasi muda kita,” tegasnya, “sebuah langkah krusial untuk menempa para siswa agar cakap dan lihai dalam menghadapi konsep-konsep masa depan sejak dini.”

Al Ahmari menambahkan, “Pengintegrasian materi kecerdasan buatan dalam pendidikan umum ini menguatkan sebuah visi jangka panjang. Menciptakan resonansi yang melampaui batas-batas ruang kelas. Menumbuhkan kesadaran teknologi pada siswa. Membangun kurikulum berbasis keterampilan masa depan, dan menggali talenta-talenta nasional di bidang teknologi modern.” Sebuah visi yang bukan sekadar janji, melainkan cetak biru untuk masa depan yang lebih cerah.

Membentuk Generasi Saudi yang Unggul

Dalam konteks teknologi yang lebih luas, keputusan ini adalah katalisator utama dalam membentuk generasi Saudi yang tangguh, mahir menguasai perangkat revolusi industri keempat, dan siap bersaing di pasar kerja global yang kian deras mengadopsi kecerdasan buatan. Apalagi, Arab Saudi telah mengambil posisi digital terdepan dalam revolusi digital dan pusat data. Sebuah fakta yang semakin mempertegas urgensi penyiapan generasi muda untuk menguasai keahlian teknis.

Dr. Al Ahmari kembali menekankan bahwa para pelajar Saudi, dengan adanya kurikulum kecerdasan buatan ini, akan mampu mengaplikasikan konsep-konsep teoritis yang mereka peroleh dari mata pelajaran ke dalam konteks praktis. Ini akan memperdalam pemahaman mereka dan menghubungkan teori dengan aplikasi dunia nyata yang konkret.

Output Pendidikan yang Mengagumkan

Al-Ahmari meyakini, pengintegrasian kurikulum kecerdasan buatan mulai tahun ajaran mendatang akan menjamin output pendidikan yang memukau. Ini mencakup penyiapan generasi yang mahir menguasai perangkat revolusi industri keempat, serta pembentukan generasi yang siap memasuki pasar kerja sejak dini. Baik untuk terjun ke spesialisasi teknis dan profesional setelah sekolah menengah maupun di jenjang universitas.

Lebih jauh, langkah ini akan memperkuat posisi Kerajaan sebagai pusat global bagi teknologi kecerdasan buatan dan mempercepat pencapaian target Visi Saudi 2030 dalam ekonomi digital dan ekonomi pengetahuan.

Senada dengan itu, Pusat Nasional Pengembangan Kurikulum Arab Saudi (Saudi National Curriculum Center/SNCC) menjelaskan bahwa kurikulum kecerdasan buatan ini dikembangkan berdasarkan standar global terkini.

Tujuannya adalah untuk mengasah pemikiran kritis, keterampilan analisis, dan kemampuan pemecahan masalah pada siswa. Di samping meningkatkan kesadaran akan teknologi kecerdasan buatan dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari serta bidang profesional.

SNCC juga menegaskan bahwa para pendidik, baik pria maupun wanita, akan menjalani program pelatihan khusus untuk memastikan kesiapan mereka dalam mengajarkan kurikulum baru ini dengan efisiensi tinggi. Ini adalah kerja nyata dari komitmen Kerajaan untuk mengembangkan pendidikan dan menyelaraskan diri dengan transformasi teknologi global yang tiada henti.

Catatan Redaksi

Bukan tanpa sebab Arab Saudi mampu memberikan perhatian besar terhadap pengembangan teknologi kecerdasan buatan. Pendidikan yang merata, ekonomi yang kuat, serta stabilitas negara yang baik membuat mereka mampu mengolah teknologi tersebut menjadi sebuah “pecut” untuk kemajuan negara.

Perlu diperhatikan, bahwa baik atau tidaknya penggunaan kecerdasan buatan sangat dipengaruhi oleh berbagai macam hal, terutama yang bersifat fundamental. Apabila pengguna memiliki pemahaman akan urgensi aspek-aspek dasar dan fundamental, akan lahir kemudahan yang membawa perubahan ke arah yang baik.

Sebaliknya, jika tidak memiliki hal tersebut, maka kemudahan yang dihasilkan justru akan membawa kepada kemunduran. [Muhammad Wildan Zidan]

Sumber: AlArabia