Tradisi Ramadan di berbagai wilayah Kerajaan Arab Saudi memiliki ciri khas yang mencerminkan keberagaman budaya dan sosial, di mana aspek keagamaan berpadu dengan tardisi lokal yang diwariskan secara turun-temurun. Meskipun ritual Ramadan pada dasarnya serupa, setiap daerah memiliki detail unik yang mencerminkan lingkungan dan sejarahnya.

Wilayah Tengah (Najd – Riyadh – Qassim)

Persiapan Ramadan dimulai lebih awal dengan menyimpan kurma dan menyiapkan bahan makanan pokok seperti gandum yang digunakan dalam hidangan jareesh dan marqooq. Saat azan Maghrib berkumandang, keluarga berkumpul untuk berbuka puasa, yang diawali dengan kurma dan air, diikuti dengan sup, sambosa, jareesh, dan qursan.

Buka puasa bersama sering diadakan di masjid dan rumah. Setelah salat Tarawih, masyarakat biasanya berkumpul di majelis untuk menikmati kopi dan kurma. Pada sepuluh malam terakhir Ramadan, semakin banyak orang yang beritikaf dan memperbanyak ibadah, terutama di Masjid Imam Turki bin Abdullah di Riyadh.

Wilayah Barat (Makkah – Madinah – Jeddah – Taif)

Wilayah ini memiliki nuansa spiritual yang khas karena keberadaan dua Masjidil Haram. Masyarakat menantikan azan dari Masjidil Haram sebagai tanda berbuka puasa. Banyak hidangan berbuka yang disajikan di Masjidil Haram dan masjid-masjid lainnya, termasuk sobia, sup gandum, dan daging maqloqal.

Setelah salat Tarawih, warga berkumpul di majelis atau kafe tradisional untuk menikmati teh dan hidangan manis seperti luqaimat. Tradisi musaharati masih bertahan di beberapa kawasan lama, di mana seseorang berkeliling membangunkan orang-orang untuk sahur. Selain itu, masyarakat juga bersemangat menyambut para jemaah umrah dan memberikan jamuan sebagai bentuk keramahan.

Wilayah Timur (Dammam – Al-Ahsa – Qatif – Khobar)

Di wilayah timur, Ramadan dikenal dengan tradisi berkumpul bersama keluarga besar. Banyak warga yang kembali ke kampung halaman untuk menghabiskan bulan suci bersama sanak saudara. Salah satu tradisi khas di sini adalah perayaan Gargee’an pada pertengahan Ramadan, di mana anak-anak mengenakan pakaian tradisional dan berkeliling mengumpulkan permen.

Wilayah ini juga terkenal dengan hidangan khas seperti harees, thareed, dan luqaimat. Setelah salat Tarawih, para pria biasanya berkumpul di diwaniyah atau majelis untuk berdiskusi mengenai berbagai isu lokal. Selain itu, pada sepuluh malam terakhir Ramadan, semakin banyak orang yang melaksanakan umrah dan beritikaf di masjid.

Wilayah Selatan (Asir – Jazan – Al-Bahah – Najran)

Ramadan di wilayah selatan memiliki nuansa khas pegunungan dan pedesaan. Di beberapa desa lama, masyarakat menyambut bulan suci dengan menyalakan api di perbukitan sebagai tradisi penyambutan. Kebanyakan orang lebih memilih berbuka puasa di rumah bersama keluarga, dengan hidangan khas seperti ‘aseedah, mabthouth, dan marqooq.

Setelah berbuka, masyarakat menikmati kopi khas selatan bersama kurma. Suasana Ramadan di wilayah ini juga ditandai dengan pertemuan keluarga dan teman yang berlangsung hingga waktu sahur, baik di majelis terbuka maupun di rumah-rumah tradisional.

Wilayah Utara (Al-Jouf – Tabuk – Perbatasan Utara)

Tradisi Ramadan di wilayah utara erat kaitannya dengan warisan budaya Badui. Masyarakat di daerah ini sering mengadakan buka puasa bersama di dalam tenda atau di padang pasir, terutama saat cuaca sedang sejuk.

Buka puasa diawali dengan kopi Arab dan kurma, kemudian dilanjutkan dengan hidangan khas seperti kabsa utara, maftuh, dan qurs mulawwih. Setelah salat Tarawih, para pria biasanya berkumpul di majelis Badui untuk berbincang sambil menikmati teh merah dan kopi Arab.

Masyarakat juga sangat antusias dalam menyambut para musafir selama bulan suci ini dengan memberikan jamuan dan keramahan khas mereka.

Tradisi Ramadan di Arab Saudi menjadi bukti kekayaan warisan budaya dan sosial yang masih lestari. Bulan ini menjadi momen di mana nilai-nilai kasih sayang dan solidaritas semakin menguat, mempererat hubungan keluarga dan komunitas. Hal ini menjadikan Ramadan sebagai perayaan istimewa dengan karakter unik di setiap wilayah Kerajaan.

Sumber: https://www.sada-tabuk.com/