Ketika ramai berita serangan ratusan rudal menyerang Israel, viral juga foto dan video yang menunjukkan pertunjukkan “drama” yang kembali diulangi.

Beberapa netizen mengunggah bangkai proyektil rudal yang tidak mengenai sasaran; di wilayah Yordania atau mengenai seorang warga Palestina di jalan raya.

Sementara wilayah udara Arab Saudi normal seperti biasa, lalu lintas udara padat dengan penerbangan sebagaimana yang diunggah oleh pengamat politik dan sosial Saud Salman Al Dosary:

Seorang influencer Yaman di akun X menuliskan lebih detial tentang rudal yang diluncurkan Iran ke Israel sebagai berikut:

Selama serangan Iran malam ini, menjadi jelas bahwa rudal yang diluncurkan oleh Iran disebut “rudal non-destruktif.” Rudal-rudal ini tidak menimbulkan kerusakan, dan seringkali bersuara sangat keras.

Mereka umumnya digunakan dalam pelatihan dan untuk keperluan militer sebagai bagian dari strategi perang psikologis, di mana mereka membantu membingungkan musuh dan menyampaikan pesan tanpa menimbulkan bahaya.

Arab Saudi Tidak Punya Kuda Untuk Dipertaruhkan Dalam Perlombaan Militer Iran dan Israel

Dalam wawacara di stasiun televis France24, Salman Ansari, analis politik Timur Tengah, yang sering dijadikan narasumber dari Arab Saudi, menjelaskan bahwa Iran (teokrasi) dan Israel (etnokrasi), keduanya menyebabkan krisis di kawasan.

Adapun Arab Saudi telah berhasil mengajak 6 negara penting Eropa seperti Norwegia, Spanyol, dan Irlandia untuk mengakui negara Palestina, serta berhasil mengeluarkan resolusi internasional untuk memberikan kursi bagi Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Menurutnya, Arab Saudi tidak punya “kuda” pada “perlombaan” militer antara israel dan Iran saat ini. Kerajaan Arab Saudi memiliki arena balap berbeda, yang bekerja untuk mencapai sebuah negara merdeka bagi rakyat Palestina.

Ada tiga hal besar usaha Arab Saudi yang berhasil diraih dalam beberapa waktu terakhir ini, dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina:

Pertama, Arab Saudi berhasil mematahkan pengepungan Israel dengan memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil.

Kedua, mengamankan pengakuan Palestina dari sekitar enam negara-negara penting di Eropa.

Ketiga, memfasilitasi kursi untuk Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Beberapa orang mungkin melihat ini sebagai simbolis, tapi tidak sama sekali. Ketiga usaha di atas sebenarnya sangat bermakna. Dan untuk menjadi lebih adil dan menjadikan kedudukan Palestina sama dengan negara-negara lain di dunia.

Analisa lebih lengkapnya silahkan tonton video di atas.[]