Pimpinan Umum Urusan Masjidil Haramain, pada hari Ahad (28/3) mengumumkan rencana bulan Ramadhan tahun ini.
Syaikh Abdul Rahman Al-Sudais mengungkapkan rencana tersebut saat acara jumpa pers sore hari tadi.
Rencana pembukaan Masjidil Haramain terfokus upaya pencegahan penyebaran pandemi COVID-19.
Rakat Sholat Tarawih dan Tahajud yang biasanya dikerjakan 20 rakaat ditambah 3 rakaat witir, dikurangi menjadi 10 rakaat ditambah 3 rakat witir.
Para jamaah akan diizinkan untuk sholat di area perluasan Masjidil Haram, King Abdullah Expansion, lantai pertama, atap dan halaman di Masjidil Haram Makkah.
Area Mataaf akan tetap tertutup untuk semua kecuali jemaah umrah yang sedang melaksanakan tawaf.
Jemaah umrah tidak akan diizinkan menyentuh Ka’bah, dan penjagaan jarak akan tetap diberlakukan.
Untuk berbuka buka puasa bersama ditangguhkan, sebagai gantinya menu buka puasa akan distribusi ke masing-masing jemaah.
I’tikaf juga akan tetap ditangguhkan dalam 10 hari terakhir bulan Ramadan tahun ini.
Pasokan air Zamzam akan tetap ditangguhkan dan akan disuplai secara individu melalui petugas dengan botol.
Untuk memasuki Masjidil Haram hanya akan diizinkan dengan mengantongi izin yang valid yang dikeluarkan aplikasi Eatmarna.
Tonton Siaran Pers Syaikh Abdul Rahman Al Sudais: