Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: “Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani”. Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: “Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar.” (Surat Al-Baqarah Ayat 111).
Ayat mulia di atas berbicara tentang Kaum Yahudi dan Nasrani yang mengaku bahwa surga hanya untuk menjadi milik golongan mereka saja tidak ada seseorang selain mereka yang akan memasukinya, itu adalah prasangka-prasangka mereka yang rusak. (sumber: tafsirweb.com)
Ternyata angan-angan mereka bukan untuk akhirat saja, tetapi juga angan-angan di dunia politik saat ini.
Ketika ramai beberapa negara Arab menormalisasi hubungan dengan Israel, mata dunia tertuju kepada Arab Saudi.
Beberapa pihak sangat mengharapkan Biladul Haramain juga melakukan hal yang sama. Tetapi di waktu yang sama, mencela, menuduh berkhianat dan tudingan klise lainnya.
Sumbernya, dari media Yahudi Israel, tetapi yang menviralkannya media muslim. Mereka telan mentah-mentah kabar dari kafir Yahudi, sementara menolak bantahan dari muslim yang dituduh.
Bahkan, jauh sebelum itu, sudah lama Saudi diserang rumor seperti:
- Menuding Muhammad bin Salman (MBS) bertemu dengan pemimpin Yahudi Amerika.
- Saudi diberitakan melakukan kerjasama Israel-Saudi membangun kereta api.
- Yahudi kelahiran Rusia yang berkunjung di Masjid Nabawi.
- Arab Saudi diberitakan memberikan izin kawasan udaranya kepada Air India untuk dilewati sebagai jalur penerbangan komersial antara India ke Israel.
- Raja Salman terima kunjungan Rabi Yahudi Israel.
- Bolehnya warga Israel masuk ke Arab Saudi, untuk mengesankan persahabatan “rahasia” kedua negara. Padahal telah jelas dibantah, tetapi media tidak pernah menyerah untuk mem-blow up-nya.
- Raja Arab Saudi sebagai keturunan Yahudi.
- MBS diberitakan bertemu dengan pejabat Israel untuk membicarakan normalisasi hubungan dan pengakuan terhadap Israel.
- Wilayah udara Saudi menjadi lintasan resmi pesawat Israel.
Dan masih banyak lagi tudingan sekaligus angan-angan mereka terhadap Arab Saudi.
Terbaru, media sosial di Timur Tengah diramaikan dengan fabrikasi foto salam persahabatan “sabtu salam” untuk Yahudi di Ka’bah.
Lagi-lagi, ini tidak lebih penggiringan opini agar orang beranggapan Saudi pembela Yahudi penjajah Palestina, anteknya, bekerja sama, bersahabat, dan impian yang semisal. Pada akhirnya berharap kaum muslimin membenci Arab Saudi.
Dan ini ulasan foto viralnya: